Darah yang keluar saat terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) memengaruhi sistem saraf pusat dan mengaktifkan beberapa sistem analgesia.
Selama proses berlangsung, rasa sakit saat terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) merangsang lepasnya neurotransmiter seperti opioid endogen. Zat ini termasuk β-endorphin yang menekan sinyal rasa sakit di bagian sumsum tulang belakang.
Mekanisme lain yang mungkin dapat menjelaskan efek analgesik terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) adalah stimulasi sensorik yang kuat. Sehingga menghasilkan penurunan rasa sakit selama periode yang bervariasi.
Hal ini karena pemblokiran pesan dari saraf sensorik yang membawa impuls nyeri. Pada saat darah keluar karena goresan atau torehan sedalam 0,09 mm, tekanan kop bekam akan menimbulkan efek pembengkakan pada kulit yang dihisap.
Sehingga menyebabkan pelepasan β-endorphin serta hormon adrencorticalke dalam sirkulasi darah. Keduanya sangat membantu dalam menghambat peradangan pada radang sendi.
Kesimpulannya, terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) memiliki beberapa kelebihan. Yaitu adanya tanda perbaikan kondisi klinis pasien, terutama pada skala nyeri karena secara signifikan mengurangi penyakit dan rasa sakit.
Terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) bisa dikombinasikan dengan terapi konvensional pada pasien yang menderita diabetes mellitus, ginjal, jantung, rheumotoid arthritis, atau penyakit-penyakit lainnya.
Pengeluaran darah dengan metode goresan atau torehan menyebabkan hiperglomerulus (over fungsi pada ginjal), iskemia glomerular (kematian sel rusak pada ginjal), glomerulosklerosis, cedera tubulointerstitial, dan proteinuria (keluar protein pada air seni).
Oleh karena itu, terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) sangat meningkatkan produksi nitrat oksid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat dilakukan pengeluaran darah melalui goresan atau torehan 0,09 mm akan dipaksa keluar zat-zat tersebut.
Kondisi itu akan menyebabkan relaksasi dan vasodilatasi kapiler pada pembuluh darah. Sehingga menurunkan tahanan dari pembuluh darah yang akan berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Saat dilakukan penghisapan kop, saraf-saraf pada kulit akan terangsang. Rangsangan ini dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A delta dan C, serta traktus spino thalamikus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin.
Endorphin adalah peptida kecil yang dilepaskan ke hipotalamus yang berdampak memperbaiki suasana hati dan meningkatkan perasaan tenang. Dengan suasana hati yang riang dan tenang, secara alamiah tubuh merasakan rileks dan denyut jantung akan berangsur-angsur menurun.
Dengan menurunnya denyut jantung, maka cardiac output (curah jantung) secara otomatis ikut turun. Salah satu hal yang memengaruhi tekanan darah adalah cardiac output. Karenanya, dapat disimpulkan bahwa dengan penurunan cardiac output tekanan darah juga akan ikut turun.
Darah yang keluar saat dilakukan terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) memiliki viskositas yang sangat tinggi (kental). Hal ini disebabkan darah yang keluar dari hisapan terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) mengandung lipoprotein yang melebihi angka normal.
Terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) bisa mengeluarkan bahan hidrofilik dan hidrofobik dalam bentuk lipoprotein. Tingginya level lipoprotein yang buruk bisa mengakibatkan kerusakan, karena fisiologis dalam sel tidak bisa lagi berjalan optimal, bahkan, sel bisa tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Lipoprotein dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein, yaitu lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL). Ukuran LDL lebih besar dari pada HDL. Hal ini memungkinkan LDL lebih mudah tersangkut di pembuluh darah.
Keluarnya lipoprotein dalam tubuh dengan terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) dapat memperlancar aliran darah dalam pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi juga oleh viskositas (kekentalan) darah.
Dengan kata lain, dengan turunnya viskositas darah dalam tubuh melalui terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) maka tekanan darah pun juga ikut turun. Tingginya asupan garam juga memengaruhi peningkatan tekanan darah.
Tingginya konsentrasi garam dalam plasma akan meningkatkan viskositas (kekentalan) dari plasma. Hal ini akan meningkatkan resistensi dari pembuluh darah sehingga tekanan dalam arteri akan meningkat.
Dalam teori hipertensi yang diakibatkan oleh radikal bebas atau peroksida lemak, sel endotel pada pembuluh darah akan mengalami disfungsi jika terpapar oleh zat-zat berbahaya tersebut.
Peroksida lemak dapat menimbulkan disfungsi endotel yang akan memengaruhi penurunan sintesis NO dan prostasiklin yang merupakan vasodilatator alami dalam tubuh. Disfungsi endotel juga akan meningkatkan produksi tromboxon A2 dan endotelin yang merupakan vasokonstriktor kuat.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sel endotel merupakan suatu lapisan tunggal yang melapisi seluruh sistem vaskuler. Dia terletak di bagian intim pembuluh darah dan melekat pada membran basalis.
Sedangkan vasokonstriktor adalah agen yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Zat ini mengurangi aliran darah lokal ke suatu daerah dan untuk sementara meningkatkan tekanan darah.
Ketidakseimbangan antara vasodilatator dan vasokonstriktor membuat resistensi pembuluh darah meningkat sehingga menyebabkan tekanan darah (hipertensi). Stres oksidatif terjadi pada awal kasus penyakit ginjal kronis yang menyebabkan hipertensi.
Stres oksidatif dapat menyebabkan terjadinya defisiensi NO. Di mana NO berperan dalam menurunkan tekanan darah. Disfungsi endotel akan menyebabkan terjadi penghambatan NO mikrovaskular.
Oleh sebab itu, proses terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) hanya khusus mengambil darah darah di bagian kapiler yang lokasinya di permukaan kulit dan sangat tipis. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sangat ahli, profesional, dan berpengalaman.
Mengapa demikian? Di permukaan kulit banyak hambatan dan sisa toksid (racun) atau zat nutrisi yang tersimpan lama. Melalui terapi oksidan bekam (Oxidant Releasing Therapy) dengan cara menggores/menoreh/mengiris/membelah akan mendapatkan darah yang dikehendaki sesuai sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam menegaskan;
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara, minum madu, sayatan/goresan pisau bekam (hijamah), dan sundutan api. Namun aku (Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam) melarang umatku berobat dengan sundutan api” (HR. Muslim).
Kesimpulannya, jika bekam menggunakan tusukan atau jarum (lancet) hasilnya akan kacau dan terlalu dalam sehingga mengenai venula dan melebihi kapiler.
Akibatnya, bukan toksid yang terambil, justru pasien akan pusing karena sel darah yang kaya oksigen banyak terhisap keluar.
Berdusta Atas Nama Rasulullah Tentang Dalil Bekam
Berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang perkataan dan perbuatannya merupakan syariat tentu konsekuensinya berat di akhirat.
Imam Al Bukhari meriwayatkan;
عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Dari Al Mughirah Radhiyallahu Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka” (HR. Bukhari No. 1229).
Berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sama dengan berdusta dalam syariat yang dampaknya menimpa seluruh umat Islam. Oleh karena itu, dosanya lebih besar dan hukumannya lebih berat.
Dalam hadis lain, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menegaskan;
لَا تَكْذِبُوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ
“Janganlah kamu berdusta atasku, karena sesungguhnya barangsiapa berdusta atasku maka silakan dia masuk ke neraka” (HR. Bukhri No.106 dan Muslim No. 1).
مَنْ حَدَّثَ عَنِّى بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ
“Barangsiapa menceritakan sebuah hadis dariku, dia mengetahui bahwa hadis itu dusta, maka dia adalah salah seorang dari para pendusta” (HR. Muslim).
Sayatan atau goresan dalam kata “syarthah mihjam” adalah kemutlakan. Tidak ada dalam riwayat hadis-hadis shahih cara mengeluarkan darah bekam (hijamah) dengan tusukan (lancet).
Jadi, masih inginkah Anda dibekam (hijamah) menggunakan jarum atau lancet? Sesuatu yang salah risikonya juga berakibat tidak baik dengan kondisi tubuh Anda selanjutnya.
Semoga uraian ini menjadi petunjuk bagi kita semuanya. Semua yang paling benar hanya datang dari Allah, Allah dan Rasul-Nya terbebas dari kekeliruan dan kesalahan. Yang salah berasal dari diri kami yang lemah ini. Wallahu a’lam bishshawab.